MA - Bandwidth Management (Simple Queue, Parent, Child, dll)

 Bandwidth Management

Pengertian Bandwidth Management, Fungsi dan Cara Kerjanya
Gambar Ilustrasi
Sumber blogspot.com
    
    Menurut Yasin K (2022) Bandwidth adalah kapasitas yang dapat digunakan pada kabel ethernet agar dapat dilewati trafik paket data dengan maksimal tertentu. Pengertian lain dari bandwidth internet adalah jumlah konsumsi transfer data yang dihitung dalam satuan waktu bit per second (bps).

    Sedangkan Menurut Amelia Shinta (2023) Bandwidth adalah besar kapasitas transfer data dalam satuan waktu bit per second (bps). Dalam dunia internet, kabel ethernet yang menghubungkan jaringan akan dilalui oleh trafik paket data dengan jumlah maksimal tertentu. Jadi, bandwidth merupakan jumlah maksimal dari suatu jalur komunikasi untuk melakukan proses pengiriman dan penerimaan data dalam hitungan detik.

    Meskipun ada perbedaan dalam cara pendefinisian, namun kesimpulan dari kedua pendapat ini adalah bahwa bandwidth mengacu pada kapasitas atau jumlah maksimum transfer data yang dapat dilakukan melalui suatu jalur komunikasi dalam satuan waktu tertentu. Bandwidth sangat penting dalam memastikan kinerja yang optimal dalam transfer data melalui kabel ethernet atau jaringan internet. Semakin besar bandwidth yang tersedia, semakin cepat data dapat ditransfer dan semakin lancar pula pengalaman pengguna dalam menggunakan aplikasi online atau mengakses konten internet. 

    MikroTik adalah salah satu perangkat jaringan yang dapat digunakan untuk mengelola bandwidth pada jaringan. Dalam pengaturan MikroTik, bandwidth dapat dikonfigurasi dengan mengatur aturan-aturan di Firewall, Queue Tree, atau Simple Queue.

Dalam penggunaan MikroTik, administrator jaringan dapat membagi bandwidth secara adil antara pengguna jaringan atau memprioritaskan lalu lintas berdasarkan jenis aplikasi atau pengguna. Selain itu, MikroTik juga memiliki fitur QoS (Quality of Service) yang dapat digunakan untuk menjamin performa jaringan pada waktu yang kritis.

Dengan menggunakan MikroTik, administrator jaringan dapat mengoptimalkan penggunaan bandwidth pada jaringan dan memastikan kinerja jaringan yang optimal dan stabil.

Beberapa fitur yang dijelaskan di atas yang dapat digunakan pada MikroTik untuk mengelola bandwidth pada jaringan, antara lain: Firewall, Queue Tree, Simple Queue, dan Quality of Service (QoS)

Simpel Queue
Gambar Ilustrasi
Sumber wiki.mikrotik.com

    Menurut Dhani Dhanu (2019) Dalam MikroTik cara termudah untuk membagi bandwidth adalah dengan menggunakan Simple Queue melalui winbox. Simple Queue memungkinkan kita untuk membatasi bandwidth user berdasarkan IP Address dan Subnet tanpa harus membuat mangle terlebih dahulu. Meskipun demikian, kita tetap bisa menambahkan mangle jika ingin membatasi atau memprioritaskan bandwidth seperti traffic GAME, PING, dan DNS. Simple Queue juga mendukung bursts untuk meningkatkan kecepatan browsing, dan dapat menerapkan batasan bandwidth pada waktu tertentu dengan menggunakan parent HTB.

    Sedangkan Menurut Jinchuricki (2013), Queue Simple merupakan cara termudah untuk melakukan management bandwidth pada jaringan skala kecil sampai menengah untuk mengatur pemakaian bandwidth upload dan download tiap user. Sementara itu, Queue Tree mirip seperti queue simple tapi lebih rumit karena dapat melakukan pembatasan bandwidth berdasarkan group bahkan secara hierarki. Namun, pengguna perlu mengaktifkan fitur Mangle pada Firewall jika ingin menggunakan Queue Tree.

    Dalam rangka mengatur pemakaian bandwidth pada jaringan, ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu dengan menggunakan Simple Queue dan Queue Tree. Menurut Dhani Dhanu (2019), Simple Queue merupakan cara termudah untuk membagi bandwidth pada jaringan, yang memungkinkan kita untuk membatasi bandwidth user berdasarkan IP Address dan Subnet tanpa harus membuat mangle terlebih dahulu. Simple Queue juga dapat menambahkan mangle untuk membatasi atau memprioritaskan bandwidth seperti traffic GAME, PING, dan DNS serta mendukung bursts untuk meningkatkan kecepatan browsing, dan dapat menerapkan batasan bandwidth pada waktu tertentu dengan menggunakan parent HTB. Sedangkan Menurut Jinchuricki (2013), Queue Simple adalah cara termudah untuk melakukan manajemen bandwidth pada jaringan skala kecil sampai menengah, sedangkan Queue Tree dapat melakukan pembatasan bandwidth berdasarkan group bahkan secara hierarki. Namun, pengguna perlu mengaktifkan fitur Mangle pada Firewall jika ingin menggunakan Queue Tree.

Queue Tree
    Menurut Blues Pedia (2017) Queue tree merupakan salah satu teknik management bandwidth yang ada pada Mikrotik yang lebih detail/kompleks jika dibandingkan dengan simple queue. Dengan queue tree, kita bisa membatasi bandwidth secara terpisah untuk aktivitas seperti browsing, download, dan game online. Perbedaan lain antara simple queue dan queue tree adalah pada konfigurasinya. Konfigurasi simple queue lebih sederhana dan mudah dipahami, sedangkan konfigurasi queue tree lebih rumit karena melibatkan penentuan/marking paket yang akan dibatasi melalui mangle.

    Menurut Rahmawati (2017) Queue Tree berfungsi untuk mengimplementasikan fungsi yang lebih komplex dalam limit bandwidth pada mikrotik dimana penggunaan packet mark nya memiliki fungsi yang lebih baik. Digunakan untuk membatasi satu arah koneksi saja baik itu download maupun upload. Secara umum Queue Tree ini tidak terlihat berbeda dari Simple Queue.

Perbedaan yang bisa kita lihat langsung yaitu hanya dari sisi cara pakai atau penggunaannya saja. Dimana Queue Simple secara khusus memang dirancang untuk kemudahan konfigurasi sementara Queue Tree dirancang untuk melaksanakan tugas antrian yang lebih kompleks dan butuh pemahaman yang baik tentang aliran trafik.

    Berdasarkan kedua pendapat di atas, Queue Tree adalah salah satu teknik manajemen bandwidth yang lebih kompleks dibandingkan dengan Simple Queue pada Mikrotik. Dengan Queue Tree, kita dapat membatasi bandwidth secara terpisah untuk aktivitas seperti browsing, download, dan game online dengan melibatkan penentuan/marking paket yang akan dibatasi melalui mangle. Sedangkan Simple Queue dirancang untuk kemudahan konfigurasi sementara Queue Tree dirancang untuk melaksanakan tugas antrian yang lebih kompleks dan butuh pemahaman yang baik tentang aliran trafik. Perbedaan lainnya terletak pada fungsinya, di mana Queue Tree berfungsi untuk mengimplementasikan fungsi yang lebih kompleks dalam membatasi bandwidth pada satu arah koneksi saja baik itu download maupun upload, sementara Simple Queue tidak memiliki fungsi tersebut.

Praktikum
Melimit Bandwitch dengan Simpel Queue
     langkah-langkah untuk membatasi bandwidth menjadi 1 Mbps di router MikroTik:
  1. Masuk ke router MikroTik menggunakan Winbox atau aplikasi web mikrotik, lalu klik menu "Queues" di bagian kiri.

  2. Buat sebuah Master untuk queue baru dengan mengklik tombol "+" di bagian bawah layar, kemudian pilih tipe queue yang sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, jika ingin membatasi bandwidth untuk semua klien, pilih "que tipe" dan klik ok.


  3. Buat Que baru dan isi konfigurasi queue dengan nilai yang sesuai. Di sini, pastikan untuk menentukan batas maksimum bandwidth yang ingin dibatasi. Misalnya, jika ingin membatasi bandwidth menjadi 1 Mbps, isi nilai maksimum dengan 1M.
  4. Tambahkan semua klien yang ingin dibatasi ke dalam queue ini dengan membatasi semua klien yang terhubung ke jaringan, semua IP address atau interfaces di jaringan tersebut.

  5. Simpan konfigurasi dan cek apakah konfigurasi sudah berjalan dengan baik dengan memantau traffic di tab "Queues".
  6. Setelah mengikuti langkah-langkah tersebut, bandwidth akan terbatasi menjadi 1 Mbps untuk semua klien yang dimasukkan ke dalam queue tersebut.
  7. Maka HP poco m4 pro akan terlimit 1 Mbps.

Melimit Bandwitch dengan Queue Tree
   langkah-langkah sederhana untuk membatasi limit bandwidth menggunakan que tree:

  1. Buka aplikasi Winbox
  2. Masuk ke menu "IP" dan pilih "Firewall"
  3. Klik tab "Mangle" dan tambahkan aturan baru dengan memilih "Add"
  4. Pilih "Chain" dan set ke "Forward", lalu masukkan alamat IP yang ingin dibatasi pada "Src Address". Jika ingin membatasi seluruh range IP, gunakan angka 0 pada oktet terakhir dan tambahkan /24 di belakangnya. 

  5. Pada tab "Action", pilih "Mark Packet" dan beri nama Download.
  6. Buat ulang satu lagi untuk Paket Upload nya dan ganti src Adress ke Dst. Address.
  7. Klik menu "Queues" dan pilih tab "Que Tree", lalu tambahkan aturan baru dengan memilih "+"
  8. Beri nama pada kolom "Name" dan pilih "Parent" sebagai "Global". Pilih "Packet Mark" yang telah dibuat sebelumnya pada kolom "Packet Mark".

  9. Atur "Max Limit" sesuai dengan batasan kecepatan yang ingin ditetapkan (misalnya 1Mbps).
  10. Tambahkan aturan lain untuk limit Upload dengan cara yang sama.
  11. Klik "OK" dan cek kecepatan bandwidth untuk memastikan bahwa batasan sudah berhasil diatur.

    Kesimpulan Queue Tree dan Simple Queue adalah dua konsep yang berbeda dalam manajemen jaringan yang digunakan untuk mengelola lalu lintas jaringan.

Simple Queue adalah bentuk manajemen antrian yang sederhana, di mana lalu lintas jaringan dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil berdasarkan kriteria tertentu seperti alamat IP, protokol, atau port, dan setiap kelompok diberi prioritas tertentu. Simple Queue sangat berguna untuk membatasi penggunaan bandwidth pada jaringan, menghindari kelebihan muatan pada jaringan, dan meningkatkan kinerja jaringan secara keseluruhan.

Sementara itu, Queue Tree adalah metode manajemen antrian yang lebih kompleks dan fleksibel. Queue Tree memungkinkan administrator jaringan untuk membagi lalu lintas jaringan menjadi beberapa cabang antrian, di mana setiap cabang dapat memiliki beberapa aturan manajemen antrian sendiri. Hal ini memungkinkan administrator jaringan untuk memberikan prioritas tertentu pada lalu lintas jaringan berdasarkan kriteria yang lebih spesifik dan meningkatkan efisiensi dan kinerja jaringan secara keseluruhan.

Dalam kesimpulannya, perbedaan antara Queue Tree dan Simple Queue adalah kompleksitas dan fleksibilitas. Simple Queue digunakan untuk manajemen antrian yang sederhana, sedangkan Queue Tree digunakan untuk manajemen antrian yang lebih kompleks dan fleksibel. Pilihan antara keduanya tergantung pada kebutuhan spesifik jaringan dan kompleksitas manajemen antrian yang dibutuhkan.




Daftar Pustaka

Yasin. 2022. Pengertian Bandwidth dan Fungsinya (Lengkap).https://www.niagahoster.co.id/blog/pengertian-bandwidth/ Diakses Pada 29 Maret 2023 Pukul 08.01 WIB

Shinta, Amelia. 2023. Mengenal Bandwidth, Jenis, Fungsi dan Cara Kerjanya.https://www.dewaweb.com/blog/pengertian-bandwidth/ Diakses Pada 29 Maret 2023 Pukul 08.07 WIB

Jinchuricki. 2013. Cara Membatasi (Limit) Bandwidth Mikrotik dengan Simple Queue Mikrotik.https://mikrotikindo.blogspot.com/2013/03/cara-membatasi-limit-bandwidth-mikrotik-simple-queue.html Diakses Pada 29 Maret 2023 Pukul 09.07 WIB

Dhanu, Dhani. 2019. Management Bandwidth Dengan Simple Queue MikroTik.https://www.netme.id/simple-queue-mikrotik/ Diakses Pada 29 Maret 2023 Pukul 09.07 WIB

Ikhsan. 2017. Konfigurasi SImple Queue ( Parent and Child ).https://ikhsanrivki.blogspot.com/2017/12/konfigurasi-simple-queue-parent-and.html Diakses Pada 29 Maret 2023 Pukul 09.07 WIB

Pedia, Blues. 2017. Cara Limit Bandwidth Dengan Queue Tree Di Mikrotik.https://www.blues-pedia.com/2017/05/queue-tree-limit-bandwidth-mikrotik.html Diakses Pada 30 Maret 2023 Pukul 08.20 WIB

Rahmawati. 2017. Penjelasan Queue Tree & PCQ serta Penerapannya di Mikrotik.https://rahmawati-17.blogspot.com/2017/02/penjelasan-queue-tree-pcq-serta.html iakses Pada 30 Maret 2023 Pukul 08.23 WIB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LF - Perintah Dasar Sistem Operasi Linux (Debian 11/CentOS Stream 8)

Dinamic Routing (Default Route, RIPv2, EIGRP, dan OSPF)

Tugas AIJ