Dinamic Routing (Default Route, RIPv2, EIGRP, dan OSPF)

 Dinamic Routing

Pengertian Dinamic Routing
Gambar Ilustrasi

    Menurut Ihsan Arif (2019) Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.

    Menurut Widodo (2022) Routing sendiri merupakan sebuah proses untuk meneruskan paket-paket yang masuk dari suatu jaringan ke jaringan yang lain melalui sebuah internetwork. Seperti yang telah dijelaskan diatas, jika ingin paket-paket tersebut sampai ke tujuan maka syaratnya yaitu antar jaringan harus terhubung.

    Menurut Amelia Shinta (2022) Routing Dinamis (Dynamic Routing) adalah jenis router yang mampu membuat tabel routing secara otomatis berdasarkan lalu lintas jaringan dan router yang terhubung.
Berkebalikan dengan routing statis, routing dinamis memiliki protokol routing yang akan mengatur router secara otomatis untuk saling berkomunikasi dengan memberikan informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Informasi ini digunakan untuk membangun dan memperbaiki table routing-nya.

    Kesimpulan dari ketiga pendapat tersebut adalah bahwa Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis. Router dinamis memiliki kemampuan untuk membuat tabel routing secara otomatis dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing digunakan untuk mengatur komunikasi antar router dan memberikan informasi tentang jaringan dan koneksi antar router, yang digunakan untuk membangun dan memperbaiki table routing. Routing dinamik berbeda dengan routing statis yang memerlukan konfigurasi manual untuk menentukan jalur pengiriman data.

Default Route
    Menurut Mochammad Gilang (2020) Default Route merupakan rute/jalur yang dikonfigurasikan ketika destinasi suatu network tidak diketahui. Default route ini menggunakan network 0.0.0.0 sebagai destinasinya. Network 0.0.0.0 itu bisa mencakup semua network yang memang benar-benar tidak ada di table routing, misalnya internet.

    Menurut Anggun Risky (2013) Sobana Default route adalah jalur default untuk paket yang mempunyai alamat network tujuan tertentu tapi tidak terdapat di routing table router yang disinggahi. Jika terdapat default route yang di-set pada router tersebut, maka paket tersebut akan mengikuti rute default yang telah ditetapkan, jika tidak ada default route maka paket akan dibuang/discard. Default route didefiniskan dengan alamat : 0.0.0.0/0 . Default route pada routing table ditandai dengan flag “S*”.
    
    Kesimpulan dari kedua pendapat di atas adalah bahwa Default Route adalah jalur atau rute yang digunakan ketika destinasi suatu network tidak diketahui. Default route ini menggunakan network 0.0.0.0 sebagai destinasinya, yang mencakup semua network yang tidak ada di table routing, seperti internet. Jika terdapat default route yang di-set pada router, maka paket akan mengikuti rute default yang telah ditetapkan, jika tidak ada default route maka paket akan dibuang/discard. Default route ditandai dengan flag "S*" di routing table router.

RIP version 2
    Menurut Singgih Ardiansyah (2019) Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritme Distance-Vector Routing.
Routing Information Protocol (RIP) version 2 memiliki beberapa kelebihan seperti mendukungan untuk jaringan IPv6. Mendukung otentikasi RIPv1, sedangkan RIPv1 tidak. RIPv2 memungkinkan pemberian beragam tag untuk rute , sedangkan RIPv1 tidak. RIPv2 meng-encode hop berikutnya (next-hop) ke setiap entry route, RIPv1 membutuhkan penyandian (encoding) tertentu dari hop berikutnya untuk satu set entry route.

    Menurut Nurhikma (2013) RIP v2 merupakan pengembangan dari RIP    v1. RIP v2 memiliki banyak kesamaanfeature dengan RIP v1. RIP v2 juga merupakan protokol Distance Vector yangmenggunakan Hop Count, Holddown Timers, dan juga Split Horizon. RIPv2 menghasilkan beberapa perbaikan atas RIPv1, yaitu memberidukungan untuk VLSM, menggunakan otentikasi, tag untuk rute eksternal,memberikan informasi hop berikut (next hop), subnetmask, dan multicast.Penambahan informasi subnetmask pada setiap route membuat router tidak harusmengasumsikan bahwa route tersebut memiliki subnet mask yang sama dengansubnet mask yang digunakan padanya.RIPv2 juga menggunakan otentikasi agar dapat mengetahui informasi routingmana yang dapat dipercaya. Otentikasi diperlukan pada protokol routing untuk membuatprotocoltersebut menjadi lebih aman. RIPv1 tidak menggunakan otentikasisehingga orang dapatmemberikan informasi routing palsu. Informasi hop berikut(next hop) pada RIPv2 digunakanoleh router untuk menginformasikan sebuah routetetapi untuk mencapai route tersebut tidakmelewati router yang memberi informasi,melainkan router yang lain. Pemakaian hop berikutbiasanya di perbatasan antar-AS.Tag untuk rute eksternal memberikan kemampuan bagi RIPv2 untuk membedakan RIP ”internal” (jaringan dalam domain RIP) dari RIP ”eksternal). Penggunaan tag ini adalahuntuk rute-rute yang berasal dari EGP atau dari protokol routing lain.Informasi subnetmask menjadikan RIPv2 mampu mendukung penggunaansubnetmask yang berbeda dijaringan atau penggunaan VLSM. Jika field ini kosong,RIPv2menganggap tidak ada informasi subnet mask yang dikirimkan. RIPv2menyediakan sesuatuyang disebut prefix routing, dan bisa mengirim informasisubnet mask bersama denganupdate-update dari route. Ini disebut classless routing.RIPv2 dapat mengirimkan paket menggunakan multicast pada IP 224.0.0.9 sehinggatidak semua host perlu menerima dan memproses informasi routing. Hanya router-router yang menggunakan RIPv2 saja yang menerima informasi routing tersebuttanpa perlumengganggu host-host lain dalam subnet

    Kesimpulanya Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network) dan diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). RIP version 2 memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan RIP version 1, seperti mendukungan untuk jaringan IPv6, otentikasi, tag untuk rute, dan informasi hop berikut (next hop). RIP version 2 juga dapat mendukung penggunaan subnetmask yang berbeda dan Variable Length Subnet Mask (VLSM). RIP version 2 juga menggunakan otentikasi dan multicast untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi pengiriman informasi routing.


Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
    Menurut Ihsan Arif (2019) EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) merupakan hasil pengembangan dari routing ptotokol pendahulunya yaitu IGRP yang keduanya adalah routing pengembangan dari CISCO. Pengembangan itu dihasilkan oleh perubahan dan bermacam-macam tuntutan dalam jaringan Skala jaringan yang besar. EIGRP menggabungkan kemampuan dari Link-State Protokol dan Distance Vector Protokol, terlebih lagi EIGRP memuat beberapa protocol penting yang secara baik meningkatkan efisiensi penggunaannya ke routing protocol lain.

    Menurut Nur Hikma (2013) EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yanghanya di adopsi oleh router Cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada Cisco.Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router Cisco saja dan routing ini tidakdidukung dalam jenis router yang lain.

    Kesimpulan dari kedua pendapat tersebut adalah bahwa EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah sebuah routing protocol yang dikembangkan oleh Cisco dan merupakan pengembangan dari IGRP. EIGRP menggabungkan kemampuan dari Link-State Protocol dan Distance Vector Protocol. EIGRP dianggap efisien dalam penggunaannya dan hanya diadopsi oleh router Cisco saja, sehingga tidak didukung oleh jenis router lain.

Routing OSPF
    Menurut CITRAWEB SOLUSI TEKNOLOGI (2015) Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini diguakan untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu untuk mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi.
OSPF termasuk di dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol) yang memiliki  kemapuan Link-State dan Alogaritma Djikstra yang jauh lebih efisien dibandingkan protokol IGP yang lain. Dalam operasinya OSPF menggunakan protokol sendiri yaitu protokol 89.

    Menurut Inggih Pangestu (2022) OSPF (Open Shortest Path First) adalah routing protokol berjenis IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) yang hanya berfungsi di dalam jaringan internal suatu organisasi atau perusahaan. Jaringan Internal berarti jaringan yang Anda tetap memiliki hak untuk menggunakan, mengontrol, dan memodifikasi. Itu berarti Anda masih memiliki hak admin ke jaringan. Sebuah jaringan dapat diklasifikasikan sebagai jaringan eksternal ketika Anda tidak lagi memiliki hak untuk menggunakan dan mengelolanya. Selain itu, OSPF adalah protokol routing standar terbuka. Yang penting, protokol perutean ini tidak dibuat oleh vendor.

    Jadi Kesimpulanya OSPF (Open Shortest Path First) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. OSPF termasuk di dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol) yang memiliki kemampuan Link-State dan Algorithm Djikstra yang jauh lebih efisien dibandingkan protokol IGP yang lain. OSPF digunakan untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar, digunakan dalam jaringan internal suatu organisasi atau perusahaan, dan merupakan protokol routing standar terbuka yang tidak dibuat oleh vendor.

Praktikum
1.Default Route
    Untuk menambahkan default route di Cisco Packet Tracer, ikuti langkah-langkah berikut:
  1. Buka Cisco Packet Tracer dan buat topologi jaringan yang diinginkan.

  2. Klik kanan pada router yang akan ditambahkan default route, lalu pilih "CLI" atau "Command Line Interface".
  3. Masuk ke mode configuration dengan perintah "enable" dan "configure terminal".
  4. Tambahkan default route dengan perintah "ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 [next hop IP]". Ganti "[next hop IP]" dengan IP dari router atau perangkat yang dituju.

  5. Tekan "Ctrl+Z" untuk keluar dari mode configuration.
  6. Periksa konfigurasi dengan perintah "show ip route" untuk memastikan bahwa default route telah ditambahkan dengan benar.
Contoh: jika kita ingin menambahkan default route yang mengarah ke IP 192.168.1.2, perintah yang digunakan adalah "ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 192.168.1.2".

2.RIP Version 2
    Untuk mengkonfigurasi RIPv2 di Cisco Packet Tracer, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Buka Cisco Packet Tracer dan buat topologi jaringan yang diinginkan.

  2. Klik kanan pada router yang akan dikonfigurasi dengan RIPv2, lalu pilih "CLI" atau "Command Line Interface".
  3. Masuk ke mode configuration dengan perintah "enable" dan "configure terminal".
  4. Aktifkan protocol RIP dengan perintah "router rip".
  5. Tambahkan interface yang akan menggunakan RIP dengan perintah "network [IP address]". Ganti "[IP address]" dengan IP dari interface yang akan digunakan.
  6. Set versi RIP yang digunakan dengan perintah "version 2".
  7. Tekan "Ctrl+Z" untuk keluar dari mode configuration.
  8. Periksa konfigurasi dengan perintah "show ip route" untuk memastikan bahwa RIPv2 telah dikonfigurasi dengan benar.

3.EIGRP
    Untuk membuat EIGRP di Cisco Packet Tracer, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Buka Cisco Packet Tracer dan tambahkan perangkat router yang diinginkan pada topologi jaringan.

  2. Konfigurasikan IP address pada interface masing-masing router menggunakan perintah "ip address [IP address] [subnet mask]"
  3. Masuk ke mode global configuration dengan perintah "configure terminal" atau "conf t"
  4. Aktifkan EIGRP dengan perintah "router eigrp [AS number]"
  5. Tambahkan interface yang akan digunakan untuk EIGRP dengan perintah "network [IP network address] [wildcard mask]"

  6. Verifikasi konfigurasi EIGRP dengan perintah "show ip eigrp neighbors"

  7. Test Ping dan trace route

Pastikan bahwa perangkat yang digunakan mendukung EIGRP dan memiliki IOS yang sesuai. Selain itu, pastikan juga bahwa konfigurasi IP address pada masing-masing perangkat sesuai dan dapat berkomunikasi dengan baik.

4.OSPF
    Untuk membuat OSPF di Cisco Packet Tracer, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Buka Cisco Packet Tracer dan tambahkan perangkat router yang diinginkan pada topologi jaringan.

  2. Konfigurasikan IP address pada interface masing-masing router menggunakan perintah "ip address [IP address] [subnet mask]"
  3. Masuk ke mode global configuration dengan perintah "configure terminal" atau "conf t"
  4. Aktifkan OSPF dengan perintah "router ospf [process ID]"
  5. Tambahkan interface yang akan digunakan untuk OSPF dengan perintah "network [IP network address] [wildcard mask] area [area ID]" contoh Router(config-router)#network 172.16.2.1 0.0.255.255 area 0
  6. Konfigurasi ospf dengan isi network masing masing router
    R3

  7. Verifikasi konfigurasi OSPF dengan perintah "show ip ospf neighbor"

  8. Test Ping dan Jalur

Pastikan bahwa perangkat yang digunakan mendukung OSPF dan memiliki IOS yang sesuai. Selain itu, pastikan juga bahwa konfigurasi IP address pada masing-masing perangkat sesuai dan dapat berkomunikasi dengan baik. Area ID dalam OSPF harus di sesuaikan dengan topologi jaringan yang digunakan.
Link Download semua konfiguarsi: Download Via Google Drive
Daftar Pustaka

Shinta, Amelia. 2022.Perbedaan Routing Statis dan Dinamis: Panduan Lengkap.https://www.dewaweb.com/blog/perbedaan-routing-statis-dan-dinamis/ Diakses Pada 25 Januari 2023 Pukul 11.35 WIB

Arif, Ihsan. 2022.Pengertian, Perbedaan Routing Static dan Routing Dynamic.https://www.santekno.com/pengertian-perbedaan-routing-static-dan-routing-dynamic/ Diakses Pada 25 Januari 2023 Pukul 11.35 WIB

Widodo. 2020.Pengertian Dynamic Routing [Routing Dinamis] Serta Kelebihan dan Kekurangan Lengkap.https://www.santekno.com/pengertian-perbedaan-routing-static-dan-routing-dynamic/ Diakses Pada 25 Januari 2023 Pukul 11.35 WIB

Gilang, Mochammad. 2020.Perbedaan Static Route dan Default Route.https://gilznetworkers.blogspot.com/2018/05/perbedaan-static-route-dan-default-route.html?sc=1674627764955#c290794801559386519 Diakses Pada 25 Januari 2023 Pukul 11.35 WIB

Risky, Anggun. 2013.Pengertian Default Route, Static Route, dan Summary Route.http://kiekierish.blogspot.com/2013/04/pengertian-default-route-static-route.html Diakses Pada 25 Januari 2023 Pukul 11.35 WIB

Nurhikma. 2013.ROUTING DINAMIS(ROUTING INFORMATION PROTOCOLVERSI 2).https://www.academia.edu/5394062/RIP_Versi_2 Diakses Pada 25 Januari 2023 Pukul 11.35 WIB

Ardiansyah, Singgih. 2019.Pengertian dan Konfigurasi RIP version 2 | Training Cisco Hari Ke-11.https://www.ardspace.web.id/2019/02/pengertian-dan-konfigurasi-rip-version.html Diakses Pada 25 Januari 2023 Pukul 11.35 WIB

Hikma, Nur. 2013.Protokol Routing EIGRP(Enhanced Interior Gateway Routing Protocol).https://www.academia.edu/5481782/konfigurasi_EIGRP Diakses Pada 25 Januari 2023 Pukul 11.35 WIB

Arif, Ihsan. 2019.EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)https://www.santekno.com/eigrp-enhanced-interior-gateway-routing-protocol/ Diakses Pada 25 Januari 2023 Pukul 11.35 WIB

SOLUSI TEKNOLOGI, CITRAWEB. 2015.Konfigurasi Dasar OSPF.https://citraweb.com/artikel_lihat.php?id=154 Diakses Pada 25 Januari 2023 Pukul 11.35 WIB

Pangestu, Inggih. 2020.Mengenal Pengertian OSPF: Cara Kerja Dan Karakteristik dari OSPF.https://idmetafora.com/news/read/1717/Mengenal-Pengertian-OSPF-Cara-Kerja-Dan-Karakteristik-dari-OSPF.html Diakses Pada 25 Januari 2023 Pukul 11.35 WIB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LF - Perintah Dasar Sistem Operasi Linux (Debian 11/CentOS Stream 8)

Tugas TLJ