MF-IP Statis dan Dinamis

 IP Statis dan Dinamis

IP Static
    Menurut Laura Klusaitė (2020) Berlawanan dengan IP dinamis, IP Address Statis tidak pernah berubah. IP Address Statis adalah pemberian alamat IP pada perangkat yang terhubung dalam jaringan komputer secara manual. Alamat IP statis biasanya dimiliki oleh layanan publik yang memerlukan koneksi stabil dan alamat web yang konsisten. Beberapa orang juga menggunakannya untuk bermain gim atau dalam koneksi VOIP. Namun, IP jenis ini jarang digunakan dalam skala rumah atau individu karena memiliki beberapa kekurangan.

    Menurut Faradilla A (2023) Static IP atau Alamat IP statis adalah kebalikan dari jenis IP dinamis, dengan rangkaian angka yang tetap dan tidak berganti-ganti. Jenis protokol ini akan tetap sama, kecuali ada perubahan pada administrasi jaringan. Pengguna akhir umumnya tidak memerlukan alamat ini. Namun, jenis IP ini diperlukan untuk perangkat yang memerlukan akses tetap, atau jika Anda sering terhubung ke jaringan pribadi.

    Kesimpulan dari 2 pendapat tersebut adalah bahwa IP Address Statis adalah jenis alamat IP yang tetap dan tidak berubah, dimana pemberian alamat tersebut dilakukan secara manual. IP Address Statis biasanya digunakan untuk layanan publik yang memerlukan koneksi stabil dan alamat web yang konsisten atau untuk perangkat yang memerlukan akses tetap. Namun, IP jenis ini jarang digunakan oleh pengguna akhir dan lebih banyak digunakan untuk jaringan pribadi.

IP Dynamic
    Menurut Glasinta Ragil Pratiwi (2022) IP DHCP atau yang disebut dengan IP Dynamic IP ini yang lebih di butuhkan oleh pengguna jaringan internet atau yang biasa disebut dengan jaringan Wi-Fi. IP DHCP atau yang biasa disebut dengan IP dynamic ini, yang fungsinya guna untuk memudahkan kalian agar terhubung ke internet atau sebuah jaringan tanpa ada pihak dari client atau admin tetapi client tetap harus menyetting nya dan juga harus menyesuaikan IP pada IP server, IP DHCP ini biasanya digunakan untuk jaringan WiFi atau Hospot gunanya agar tersambung otomatis dan akan di berikan melalui yang dinamakan client server. Lebih jelasnya DHCP ini fungsinya mendistribusikan IP address secara otomatis kepada setiap client yang terhubung melalui jaringan komputer. Dan DHCP ini juga akan memberikan kemudahan bagi setiap administrator dalam pengelolahan jaringan komputer, dengan alokasi IP address dapat di tentukan secara otomatis dalam satu kali kerja.

    Menurut Cindy Mutiara Putri (2017) IP dynamic atau ip dinamis adalah ip yang tidak tetap bisa berubah ubah sesuai dengan masa peminjamannya. Ip dinamis ini di dapatkan dari router menggunakan DHCP server, logikannya begini teman teman ip statis digunakan sebagai in internet dan ip dinamis di gunakan sebagai out internet atau menyebarkan internet melalui ip dinamis, ip dinamis adalah ip yang dipinjamkan kepada komputer agar konek dengan internet. ip dinamis ini mempunyai batasan waktu dan batasan ip address. jadi begini teman teman di router itu mempunyai DHCP server yang menyewakan ip address kepada client yang ingin terhubung dengan internet dan waktu sewanya pun suda di tentukan oleh pihak admin yang mengelola jaringan.

    Kesimpulan dari 2 pendapat tersebut adalah bahwa IP DHCP atau IP Dynamic adalah jenis alamat IP yang bisa berubah-ubah sesuai waktu peminjamannya dan dapat diterima secara otomatis dari router menggunakan DHCP server. IP ini biasanya digunakan untuk memudahkan koneksi ke internet atau jaringan Wi-Fi dan mempermudah administrator dalam pengelolaan jaringan komputer. IP ini memiliki batasan waktu dan alamat yang ditentukan oleh pihak administrator yang mengelola jaringan. IP dinamis ini juga digunakan untuk menyebarkan internet melalui komputer yang terhubung.

IP Static IP Dinamis
Kelebihan
  • Konfigurasi lebih mudah dan stabil
  • Lebih aman dari serangan jaringan
  • Mempermudah pengaturan jaringan
  • Lebih fleksibel
  • Lebih efisien dalam mengelola alokasi IP
  • Lebih cocok untuk jaringan besar
Kekurangan
  • Kurang fleksibel
  • Lebih sulit dalam mengelola alokasi IP
  • Membutuhkan lebih banyak sumber daya
  • Konfigurasi lebih sulit dan tidak stabil
  • Lebih rentan terhadap serangan jaringan
  • Membutuhkan server DHCP

Praktikum
Membuat IP Static
    Berikut adalah langkah-langkah membuat IP static di Mikrotik:

  1. Login ke RouterOS Mikrotik melalui Winbox.

  2. Klik menu IP.
  3. Klik pada menu IP.

  4. Isikan alamat IP static pada kolom Address dan beri perfix nya.
Catatan: Langkah-langkah di atas asumsi bahwa Anda sudah memiliki konfigurasi jaringan Mikrotik yang benar.

2.Konfigurasi IP Static cilinet Mikrotik
    Berikut adalah langkah-langkah untuk mengkonfigurasi koneksi IP static di Mikrotik:
  1. Login ke RouterOS Mikrotik melalui Winbox.
  2. Klik menu IP > Address.
  3. Klik tombol + untuk menambahkan IP baru.
  4. Pilih interface yang akan diberikan IP static.
  5. Isikan alamat IP pada kolom Address.
  6. Masuk ke IP > Routes dan klik tambah

  7. Isikan gateway pada kolom Gateway.

  8. Klik tombol OK untuk menyimpan perubahan.
  9. Pastikan koneksi IP static sudah terkoneksi dengan benar dengan melakukan ping pada gateway atau alamat IP lain yang diketahui.

Catatan: Langkah-langkah di atas asumsi bahwa Anda sudah memiliki konfigurasi jaringan Mikrotik yang benar.

3.Membuat IP Dinamis
    Berikut adalah langkah-langkah membuat IP Dinamis pada MikroTik:
  1. Masuk ke RouterOS MikroTik melalui Winbox atau terminal.
  2. Buka menu IP > DHCP Server.

  3. Klik tanda DHCP setup untuk membuat pool baru.

  4. Pilih interface yang akan menjadi sumber DHCP Server.

  5. Ikuti prosedur dengan klik next sampai selesai
  6. Klik tombol OK untuk menyimpan konfigurasi.
  7. Klik tombol OK untuk menyimpan konfigurasi.
  8. Restart router jika diperlukan.

Itu adalah beberapa langkah umum untuk membuat IP dinamis pada MikroTik. Detail setiap langkah bisa ditemukan pada dokumentasi resmi MikroTik.

4.Mengkoneksikan IP DHCP CILINET
    Berikut adalah langkah-langkah untuk mengkonfigurasi MikroTik Router sebagai DHCP Client:

  1. Masuk ke RouterOS MikroTik melalui Winbox atau terminal.
  2. Buka menu IP > DHCP Client.

  3. Klik tanda + untuk membuat konfigurasi baru.
  4. Pilih interface yang akan menggunakan DHCP.

  5. Klik tombol OK untuk menyimpan konfigurasi.
  6. Jika Semua sudah berhasil maka akan muncul Bound

  7. Test Ping ke Gateway dan ke jaringan luar contoh seperti ping ke Router Google.

  8. Restart router jika diperlukan.

Itu adalah beberapa langkah untuk mengkonfigurasi MikroTik Router sebagai DHCP Client. Detail setiap langkah bisa ditemukan pada dokumentasi resmi MikroTik.
Daftar Pustaka

Klusaitė, Laura. 2020. Jenis IP Address: Semua yang Perlu Anda Ketahui.https://nordvpn.com/id/blog/jenis-ip-address/#:~:text=IP%20Address%20Statis%20(Static%20IP,dalam%20jaringan%20komputer%20secara%20manual. Diakses Pada 8 Februari 2023 Pukul 08.46 WIB

A, Faradilla. 2023. Apa Itu IP Address? Pengertian, Jenis, dan Fungsinya.https://www.hostinger.co.id/tutorial/apa-itu-ip-address Diakses Pada 8 Februari 2023 Pukul 08.46 WIB

Ragil PratiwiGlasinta. 2020. Perbedaan IP DHCP dan IP Static.https://www.peta-network.com/ip-dhcp-dan-static/ Diakses Pada 8 Februari 2023 Pukul 08.46 WIB

Mutiara PutriCindy. 2017. Pengertian ip static dan ip dynamic dalam jaringan komputer.http://tkjkelas.blogspot.com/2017/04/pengertian-ip-static-dan-ip-dynamic.html Diakses Pada 8 Februari 2023 Pukul 08.46 WIB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MA - Tunneling/Virtual Private Network

MA- Wireless (Mode, Channel, Security, Monitoring)

Subnetting IPv4 metode Classless Inter-Domain Routing (CIDR)