IP Address versi 6 sesuai RFC

IPv6

     Hallo temen-temen,kali ini saya mau melanjutkan materi yang sebelumnya,nah kalian yang sudah baca artikel saya yang IPv4 pasti tau saya malu melanjutkan materi apa,ya benar IPv6,mari kita lanjut saja.
Gambar Ilustrasi IPv6
Sumber:https://blog.internexa.com/hubfs/shutterstock_1477392710-1.png

APA itu IPv6
    Menurut Mirza M Haekal (2021) IPv6 (Internet Protocol version 6) adalah versi IP address yang menggunakan 128 bit. Ia terdiri dari delapan kumpulan angka dan huruf yang masing-masing merupakan representasi desimal 16 angka biner.

    Menurut Faradilla A (2023) Internet Protocol version 4 atau IPv4 adalah versi pertama IP address yang paling banyak digunakan. Versi ini mengutamakan alur pengiriman data yang paling memungkinkan, tapi tidak menjamin kualitas pengiriman data atau layanan.

    Kesimpulan yang dapat diambil dari kedua pendapat di atas adalah bahwa IPv6 adalah versi terbaru dari Internet Protocol address yang menggunakan 128 bit dan terdiri dari delapan kumpulan angka dan huruf. Sedangkan IPv4 adalah versi pertama IP address yang paling banyak digunakan dan mengutamakan alur pengiriman data yang paling memungkinkan. IPv6 dikembangkan untuk mengatasi masalah kekurangan alamat IP pada IPv4. IPv4 hanya memiliki sekitar 4 miliar alamat yang tersedia, sementara IPv6 memiliki sekitar 340 triliun triliun triliun alamat yang tersedia. Ini menyediakan ruang alamat yang lebih banyak untuk perangkat-perangkat yang terhubung ke internet. Selain itu, IPv6 juga memiliki beberapa fitur baru yang tidak tersedia pada IPv4, seperti peningkatan dalam keamanan dan keandalan jaringan. IPv6 juga memiliki header yang lebih efisien yang memungkinkan untuk pengiriman data yang lebih cepat dan efisien. Namun, perlu diingat bahwa bahwa IPv4 masih digunakan secara luas dan jaringan IPv6 masih dalam proses migrasi.

RFC di IPv6
    Menurut Steve Deering (1998) dan Robert Hinden(1998) RFC 2460 adalah dokumen yang diterbitkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) yang menjelaskan spesifikasi Internet Protocol version 6 (IPv6). IPv6 adalah versi baru dari protocol Internet Protocol (IP) yang digunakan untuk mengirimkan paket data di internet. IPv6 dikembangkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh versi sebelumnya, IPv4, seperti ketersediaan alamat IP yang terbatas. RFC 2460 menjelaskan struktur paket IPv6, format alamat IPv6, mekanisme routing, mekanisme pengiriman paket, dan mekanisme autentikasi dan enkripsi yang digunakan dalam IPv6. Dokumen ini juga menjelaskan bagaimana IPv6 dapat digunakan bersama dengan IPv4 dalam jaringan yang disebut sebagai jaringan tunggal stek (dual-stack) atau jaringan yang menggunakan protocol tunnelling. Secara khusus, RFC 2460 menjelaskan tentang paket IPv6 memiliki header yang lebih panjang dibandingkan IPv4 yang mengandung informasi seperti versi, traffic class, flow label, panjang paket, next header, dan hop limit. dan juga alamat IPv6 yang lebih panjang dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi host dan jaringan di internet secara unik.

    Menurut Robert Hinden (1998) dan Steve Deering (1998) RFC 4291 adalah dokumen yang menjelaskan spesifikasi Internet Protocol version 6 (IPv6) Address Architecture. Dokumen ini menjabarkan format dan struktur alamat IPv6, mekanisme pengalokasian alamat, dan mekanisme konfigurasi alamat pada host dan router. Secara khusus, dokumen ini menjelaskan tentang alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit dan terdiri dari dua bagian yaitu prefix dan interface identifier. Prefix digunakan untuk menentukan jaringan yang digunakan sedangkan interface identifier digunakan untuk menentukan host di dalam jaringan tersebut. Dokumen juga menjelaskan tentang mekanisme pengalokasian alamat global yang digunakan untuk menentukan alamat global yang unik dan mekanisme konfigurasi alamat yang digunakan untuk menentukan alamat yang digunakan oleh host dan router. Secara garis besar, RFC 4291 adalah dokumen yang menjelaskan spesifikasi dari IPv6 Address Architecture yang mencakup format dan struktur alamat IPv6, mekanisme pengalokasian alamat, dan mekanisme konfigurasi alamat pada host dan router.

    Menurut Jari Arkko (2017), Fred Baker (2017), Robert Brim (2017), Dan Romascanu (2017) RFC 8200 adalah sebuah dokumen yang diterbitkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) yang menjelaskan standar dasar dari Internet Protocol versi 6 (IPv6). IPv6 adalah versi terbaru dari Internet Protocol (IP), yang digunakan untuk mengirimkan paket-paket data melalui jaringan komputer. IPv6 dibuat untuk mengatasi masalah yang muncul pada versi sebelumnya dari IP, IPv4, yang mengalami keterbatasan dalam jumlah alamat yang tersedia. RFC 8200 menjelaskan berbagai fitur dari IPv6, termasuk format alamat IP, format paket, pengendalian trafik, dan mekanisme routing. Dokumen ini juga menjelaskan cara kerja protokol-protokol yang digunakan bersama dengan IPv6, seperti Internet Control Message Protocol (ICMP) dan Internet Group Management Protocol (IGMP). Secara khusus, IPv6 menambahkan beberapa fitur yang tidak ada pada IPv4, seperti dukungan untuk alamat yang lebih besar, yang memungkinkan lebih banyak perangkat untuk terhubung ke internet, serta dukungan built-in untuk pengendalian trafik dan enkripsi yang lebih kuat. Secara umum, IPv6 diharapkan dapat membantu mengatasi masalah yang terjadi pada IPv4 dan meningkatkan skalabilitas jaringan internet dalam jangka panjang. Namun, implementasinya masih berlangsung sampai sekarang dan ada beberapa masalah yang harus diatasi sebelum bisa digunakan secara luas.

    Menurut saya, RFC 2460 adalah spesifikasi untuk Internet Protocol versi 6 (IPv6) yang menjelaskan struktur paket IPv6, format alamat IPv6, mekanisme routing, mekanisme pengiriman paket, dan mekanisme otentikasi dan enkripsi yang digunakan dalam IPv6. Dokumen ini juga menjelaskan bagaimana IPv6 dapat digunakan bersama dengan IPv4 dalam jaringan yang disebut sebagai jaringan tunggal stek (dual-stack) atau jaringan yang menggunakan protocol tunnelling.

RFC 4291 adalah spesifikasi untuk IPv6 Address Architecture. Dokumen ini menjabarkan format dan struktur alamat IPv6, mekanisme pengalokasian alamat, dan mekanisme konfigurasi alamat pada host dan router. Secara khusus, dokumen ini menjelaskan tentang alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit dan terdiri dari dua bagian yaitu prefix dan interface identifier. Prefix digunakan untuk menentukan jaringan yang digunakan sedangkan interface identifier digunakan untuk menentukan host di dalam jaringan tersebut.

RFC 8200 adalah standar dasar dari Internet Protocol versi 6 (IPv6). IPv6 adalah versi terbaru dari Internet Protocol (IP), yang digunakan untuk mengirimkan paket-paket data melalui jaringan komputer. Dokumen ini menjelaskan berbagai fitur dari IPv6, termasuk format alamat IP, format paket, pengendalian trafik, dan mekanisme routing. Dokumen ini juga menjelaskan cara kerja protokol dan bagaimana harus diimplementasikan dalam jenis jaringan yang berbeda.

Semua dokumen ini diterbitkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) yang menentukan standar dari protokol IPv6. Mereka adalah referensi penting untuk memahami dan menerapkan IPv6 dalam jaringan.

Kelebihan IPv6
    Menurut Jordy Prayoga (2021) kelebihanya:
  1. Cepat, karena IPv6 tak lagi bergantung kepada Network Address Translation (NAT) sehingga mempercepat proses pengiriman data. Terlebih lagi jika pada perangkat mobile akan dapat lebih cepat karena koneksinya tidak harus melewati NAT.
  2. Efektif, karena ukuran routing table lebih kecil dibanding IPv4, maka proses routing dapat lebih sistematis dan tentunya efektif.
  3. Aman, IPv6 sudah dapat menghindari serangan ke ARP (address resolution protocol) yang dapat mengalihkan lalu lintas jaringan kemudian mengalihkannya.
  4. Hemat Bandwidth, penggunaan bandwidth dapat lebih hemat karena sudah mendukung multicast.
  5. Konfigurasi yang Mudah, IPv6 sudah mendukung konfigurasi secara otomatis, sehingga dapat lebih memudahkan dan menghemat waktu.
    Menurut Atin Rahmawati (2022) kelebihanya
  1. Dalam proses transfer data pada IPv6 dapat terjadi lebih cepat bila dibandingkan protokol internet lain sebab IPv6 tidak bergantung dengan Network Address Translation.
  2. Pada IPv6 dapat memproses routing dengan efektif karena memiliki ukuran routing table yang lebih sedikit dari IPv4.
  3. IPv6 memiliki kemampuan untuk memproses pertukaran data lebih aman dengan cara menangkal serangan ke Address Resolution Protocol kemudian dapat dimanipulasi dan mengalihkan trafik.
  4. IPv6 mendukung multicast agar dapat menghemat bandwidth dalam pemakaian.
  5. Memiliki konfigurasi yang memudahkan pengguna karena lebih mudah dan praktis dalam pemakaian.
  6. Memiliki koneksi yang lebih cepat pada perangkat mobile sebab koneksi tidak melewati Network Address Translation.

    Dari kesimpulan di atas dapat disimpulkan bahwa kelebihan IPv6 antara lain adalah:

  • Cepat, karena tidak bergantung pada Network Address Translation (NAT) sehingga mempercepat proses pengiriman data, terutama pada perangkat mobile.
  • Efektif, karena ukuran routing table lebih kecil sehingga proses routing lebih sistematis.
  • Aman, karena dapat menghindari serangan ARP.
  • Hemat bandwidth, karena mendukung multicast.
  • Konfigurasi yang mudah, karena mendukung konfigurasi secara otomatis.
  • Itu merupakan Kelebihan dari IPv6
Kekurangan IPv6
    Menurut Jordy Prayoga (2021) kekurangannya adalah Kompabilitas yang masih rendah, sebagian besar perangkat masih menggunakan IPv4 ketika mengakses internet. Tentu akan membutuhkan pembaruan perangkat yang mendukung IPv6 untuk dapat menggunakan IPv6.Transformasi yang lambat, IPv6 memang diperkenalkan secara luas pada tahun 1995, tetapi besaran pengguna di dunia hanya sebesar 35% saja.

    Menurut Atin Rahmawati (2022) kekurangan IPv6 adalah Belum banyak yang menggunakan IPv6 sebab belum optimalnya kompatibilitas bagi pengguna untuk mengakses internet, sehingga IPv4 yang masih dominan memiliki banyak pengguna. Untuk dapat memiliki akses pada IPv6 perlu dukungan jaringan dan infrastruktur yang kuat. Proses peralihan penggunaan dan akses IPv4 ke IPv6 sejak tahun 1995 hingga sekarang dapat dikatakan berjalan dengan lambat. Hanya 35% saja pengguna yang mengakses IPv6 di seluruh dunia.

    Kesimpulan yang dapat diambil dari pernyataan Jordy Prayoga dan Atin Rahmawati adalah bahwa IPv6 masih memiliki beberapa kendala dalam penggunaannya, terutama dalam hal kompatibilitas dan transformasi. Kompatibilitas masih rendah karena sebagian besar perangkat masih menggunakan IPv4, sehingga perlu pembaruan perangkat yang mendukung IPv6. Transformasi juga berjalan lambat, karena hanya sekitar 35% pengguna yang mengakses IPv6 di seluruh dunia, meskipun IPv6 sudah diperkenalkan sejak tahun 1995. Pengguna membutuhkan dukungan jaringan dan infrastruktur yang kuat untuk dapat mengakses IPv6.

Kesimpulan
    Dapat disimpulkan bahwa IPv6 adalah versi terbaru dari alamat Internet Protocol yang menggunakan 128 bit dan terdiri dari delapan set angka dan huruf. IPv6 dikembangkan untuk mengatasi masalah kekurangan alamat IP pada IPv4, karena IPv4 hanya memiliki sekitar 4 miliar alamat yang tersedia, sementara IPv6 memiliki sekitar 340 triliun alamat yang tersedia. Ini menyediakan ruang alamat yang lebih banyak untuk perangkat yang terhubung ke internet. Selain itu, IPv6 juga memiliki beberapa fitur baru yang tidak tersedia pada IPv4, seperti peningkatan dalam keamanan dan keandalan jaringan. IPv6 juga memiliki header yang lebih efisien yang memungkinkan untuk pengiriman data yang lebih cepat dan efisien. Namun, perlu diingat bahwa bahwa IPv4 masih digunakan secara luas dan jaringan IPv6 masih dalam proses migrasi. Dokumen yang diterbitkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) yaitu RFC 2460 yang menjelaskan spesifikasi dan detail-detail dari IPv6 seperti struktur dari paket IPv6, format dari alamat IPv6, mekanisme routing, mekanisme pengiriman paket, dan mekanisme keamanan dan enkripsi yang digunakan dalam IPv6.

Sekian dan terimakasih sekiranya Anda memiliki pengetahuan yang lebih spesifik untuk ditambahkan sebagai penutup, silahkan diberitahu saya.

Daftar Pustaka

M, Mirza. 2021. Apa Itu IPv6? Pengertian, Kelebihan, dan Contohnya [Terbaru].https://www.niagahoster.co.id/blog/ipv6-adalah/ Diakses Pada 10 Januari 2023 Pukul 15.53 WIB

A, Faradilla. 2023. https://www.hostinger.co.id/tutorial/perbedaan-ipv4-dan-ipv6 Diakses Pada 10 Januari 2023 Pukul 15.56 WIB

Hinden, Robert. 1998. Internet Protocol, Version 6 (IPv6) Specification.https://www.rfc-editor.org/rfc/rfc2460 Diakses Pada 10 Januari 2023 Pukul 15.59 WIB

Deering, Steve. 1998. Internet Protocol, Version 6 (IPv6) Specification.https://www.rfc-editor.org/rfc/rfc2460 Diakses Pada 10 Januari 2023 Pukul 15.59 WIB

Deering, Steve. 2006. IP Version 6 Addressing Architecture.https://www.rfc-editor.org/rfc/rfc4291.html Diakses Pada 10 Januari 2023 Pukul 16.04 WIB

Hinden, Robert. 2006. IP Version 6 Addressing Architecture.https://www.rfc-editor.org/rfc/rfc4291.html Diakses Pada 10 Januari 2023 Pukul 16.04 WIB

Romascanu. 2017. Internet Protocol, Version 6 (IPv6) Specification.https://www.rfc-editor.org/rfc/rfc8200 Diakses Pada 10 Januari 2023 Pukul 16.06 WIB

Brim, Robert. 2017. Internet Protocol, Version 6 (IPv6) Specification.https://www.rfc-editor.org/rfc/rfc8200 Diakses Pada 10 Januari 2023 Pukul 16.06 WIB

Baker, Fred. 2017. Internet Protocol, Version 6 (IPv6) Specification.https://www.rfc-editor.org/rfc/rfc8200 Diakses Pada 10 Januari 2023 Pukul 16.06 WIB

Arkko. 2017. Internet Protocol, Version 6 (IPv6) Specification.https://www.rfc-editor.org/rfc/rfc8200 Diakses Pada 10 Januari 2023 Pukul 16.06 WIB

Prayoga, Jordy. 2021. Perbedaan IPv4 dan IPv6, Kelebihan dan Kekurangannya.https://gudangssl.id/blog/perbedaan-ipv4-dan-ipv6/ Diakses Pada 10 Januari 2023 Pukul 17.10 WIB

Rahmawati, Atin. 2022. IPv6: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya.https://dosenit.com/jaringan-komputer/ipv6 Diakses Pada 10 Januari 2023 Pukul 17.11 WIB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MA - Tunneling/Virtual Private Network

MA- Wireless (Mode, Channel, Security, Monitoring)

Subnetting IPv4 metode Classless Inter-Domain Routing (CIDR)